Misi Kemanusiaan di Tenggulun: FKP UNAIR Fokus Pulihkan Kesehatan Fisik Warga dan Ceriakan Mental Anak-Anak

  • By Alina Ramadani
  • In Ners News
  • Posted 23 December 2025

​NERS NEWS - Aceh Tamiang – Memasuki hari kelima pasca-bencana, Senin (22/12/2025), Tim Tanggap Darurat Bencana Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (FKP UNAIR) terus bergerak masif menyisir wilayah terdampak. Kali ini, posko layanan kesehatan dibuka di Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang.

Kehadiran tim medis di Desa Suka Maju menjadi sangat vital karena Puskesmas Simpang Kiri masih dalam kondisi lumpuh total. Hingga saat ini, Kepala Puskesmas beserta tenaga medis lokal belum dapat beroperasi karena mereka sendiri masih berstatus sebagai penyintas (korban) banjir. Mengisi kekosongan ini, Tim FKP UNAIR mengambil alih peran layanan kesehatan primer di wilayah tersebut.

Dalam pelayanan yang berlangsung pukul 10.30 hingga 14.00 WIB, antusiasme warga sangat tinggi. Tim medis berhasil menangani total 53 pasien, jumlah tertinggi dalam satu titik layanan selama misi berlangsung.

​Temuan medis hari ini menunjukkan tren yang berbeda dan mengkhawatirkan. Selain ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yang masih mendominasi dengan 25 kasus, tim mencatat lonjakan tajam kasus Hipertensi sebanyak 15 pasien. Tingginya angka darah tinggi ini disinyalir akibat faktor stres psikologis pasca-bencana serta terputusnya konsumsi obat rutin bagi penderita kronis selama banjir. Tim juga menangani 4 kasus Diabetes yang memerlukan pemantauan ketat.

Selain penyakit degeneratif, dampak buruk sanitasi lingkungan mulai memakan korban, terutama pada anak-anak. Tim menemukan 3 kasus Cacingan dan 5 kasus penyakit kulit. Temuan ini menjadi indikator penting bahwa kebersihan air dan lingkungan di Desa Suka Maju masih membutuhkan perhatian serius. Selain itu, tim juga melakukan perawatan luka (wound care) pada 1 pasien.

Di tengah kesibukan penanganan medis, tim psikososial FKP UNAIR tetap konsisten memberikan dukungan kesehatan mental. Sebanyak 35 anak Desa Suka Maju diajak bermain dan belajar dalam sesi Trauma Healing. Kegiatan ini dirancang untuk mereduksi dampak psikologis bencana dan mengembalikan keceriaan mereka.

Intervensi komprehensif ini mulai dari pengobatan hipertensi hingga penanganan cacingan adalah wujud nyata SDG 3 (Good Health and Well-being), memastikan kualitas hidup warga tetap terjaga di tengah krisis. Langkah koordinasi yang terus berjalan dengan pihak Puskesmas Simpang Kiri juga memperkuat SDG 17 (Partnerships for the Goals), membuktikan bahwa kolaborasi adalah kunci pemulihan bencana.

https://www.instagram.com/reel/DSlzqbEkva9/?igsh=MTN3aGY0ZncwNmM0eQ==

 

Penulis : Ahmad Haryan Kencana
Editor : Alina Ramadani (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 18

Berita Terbaru